Lapisan Ozon Bumi Menipis dan Pulih 20 Tahun Lagi
Ternyata lapisan
ozon bumi kita dalam kondisi kritis menurut majalah Science Daily
Amerika edisi 24 April 2008 memuat berita mengenai prediksi pulihnya
lubang ozon di Kutub Selatan dalam waktu 20 tahun ke depan.
Pulihnya lapisan ozon di Kutub Selatan ini akan mengubah semua siklus di
atmosfer yang terjadi saat ini. Akankah lubang ozon di atas Kutub
Selatan yang saat ini sudah seluas benua Eropa akan hilang? Dan seperti
apa dampaknya bagi Bumi kita?
Tentang Lapisa Ozon ?
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 –
30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon.
Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat
pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen.
Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi
campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga
konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan
berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan
ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya
dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh
karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa
bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media
pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap
lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini
akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi
dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu
menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan
CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di
dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga
nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
Untuk diketahui bahwa lapisan ozon yang terletak di stratosfer tersusun
oleh molekul-molekul ozon yang jumlahnya dinyatakan dalam satuan Dobson
Unit (100 DU = 1 mm tebal lapisan ozon). Pada keadaan normal,
konsentrasi ozon total adalah 350 DU.
Lubang ozon sebenarnya adalah penipisan lapisan ozon dengan konsentrasi
lebih rendah dari 220 DU. Nilai ini berdasarkan pengamatan ozon di Kutub
Selatan yang tidak pernah lebih tinggi dari 220 DU sejak tahun 1979.
Lubang ozon yang terjadi disebabkan oleh senyawa-senyawa yang mengandung
atom klorin dan fluorin yang dilepaskan ke udara yang bersifat merusak
ozon.
Lubang ozon diamati terus-menerus sejak ditemukan pertama kali pada
tahun 1980-an. Pengamatan lubang ozon dilakukan dengan satelit dan
peralatan pengukur konsentrasi ozon yang ada di stasiun pengamatan di
Bumi.
ES KUTUB SELATAN MENCAIR
Lubang ozon yang luasnya saat ini sebesar benua Eropa diprediksi
secara bertahap akan menyusut mulai tahun 2020, dan benar-benar hilang
pada tahun 2050. Setelah pelarangan penggunaan bahan-bahan perusak ozon
pada tahun 1980-an melalui Protokol Montreal, lubang ozon
berangsur-angsur pulih. Hal ini juga ditunjukkan oleh penelitian NASA
yang menggunakan model untuk memprediksi kondisi ozon di masa yang akan
datang. Walaupun hasilnya sedikit berbeda, lubang ozon akan benar-benar
hilang pada tahun 2068 (Science Daily, 2006).
Walaupun masih banyak perdebatan, hasil penelitian tersebut di satu sisi
sangat menggembirakan. Dengan hilangnya lubang ozon, maka sinar
ultraviolet yang berbahaya akan sulit mencapai bumi. Akan tetapi,
prediksi yang kemudian berkembang adalah hilangnya lubang ozon justru
akan membuat lapisan es di Kutub Selatan lebih mudah mencair karena
perputaran angin yang melindungi Antartika dari pemanasan yang terjadi
di wilayah Bumi yang lain akan terbuka saat lubang ozon hilang. Hal ini
akan meningkatkan suhu Kutub Selatan dan mencairkan lapisan es yang
menyelimutinya lalu mengakibatkan kenaikan permukaan laut.
EFEK PEMANASAN GLOBAL
Efek pemanasan global disebabkan jumlah pencemar di udara yang
bersifat gas rumah kaca (GRK) semakin tinggi. Dalam kondisi normal, efek
rumah kaca dibutuhkan untuk membuat suhu bumi tetap hangat, tetapi
karena GRK di atmosfer semakin banyak, yang terjadi justru peningkatan
temperatur yang tidak diharapkan dan perbedaan ekstrem temperatur siang
dan malam.
Lubang ozon membuat sinar UV dapat menembus bumi dan menjadi salah satu
faktor penyebab pemanasan global. Akan tetapi, lubang ozon telah
menjadikan siklus perubahan musim di bumi seimbang. Oleh karena itu,
cara yang paling efektif untuk mengatasi pemanasan global adalah dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca yang sumber utamanya berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil.
Bila ozon bumi kita semakin menipis maka dapat dipastikan bumi ini tidak
akan lagi jadi tempat tinggal yang sehat dan kondusif bagi manusia.